TUGAS
DASAR-DASAR
MANAJEMEN
*TEORI EVOLUSI MANAJEMEN
*PERENCANAAN
*PENGORGANISASIAN
OLEH:
NAMA : EKO APRIAN UMBARA
BP : 1210613079
PARAREL: 03
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
ANDALAS
2013
TUGAS
1
TEORI
EVOLUSI MANAJEMEN
TEORI EVOLUSI MANAJEMEN
Perkembangan teori manajemen pada saat
ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu
teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen
yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak
mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang
berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya dapat
diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk
masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Ada beberapa teori pemikiran manajemen yaitu :
1. Teori Manajemen Klasik
Ilmu manajemen muncul setelah
negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi
sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang
sudah tidak efektif dan efisien lagi. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya
manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai
manager pabrik permintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi produksi tenaga
kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bilamana terhadap mesin
diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam
arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain
sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil
penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor
Matemátika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen.
Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour), yang
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang
baru. 2. Banyaknya waktu yang terbuang bila
seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut
harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat
kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam
pekerjaannya.
3.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja
bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya
sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Teori
manajemen klasik juga terbagi dalam dua pemikiran yaitu teori manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik.
A.
Teori manajemen ilmiah.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah
antara lain :
Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan dibahas pada tahun 1900an. Taylor adalah manager dan penasehat
perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal
sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Dari hasil penelitian
dan analisanya taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
a)
Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
b) Memilih pekerjaan terbaik
untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan
kepada pekerja.
c) Setiap petugas harus
menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
d) Harus dijalin kerja
sama yang baik antara pimpinan dan
pekerja.
Frank
Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( 1868 – 1924 dan 1878 – 1917 ).
Suami istri yang berkecimpung dalam
mengembangkan manajemen ilmiah. Frank adalah pelopor study gerak dan waktu,
mengemukakan beberapa teknik manajemen yang di ilhami oleh pandapat taylor. Dia
tertarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh effisiensi tertinggi.
Sedangkan Lilian Gilbreth cenderung tertarik pada aspek-aspek dalam kerja,
seperti penyeleksian penerimaan tenaga kerja baru, penempatan dan latihan bagi
tenaga kerja baru. Bukunya yang berjudul The Pshikology of Management
menyatakan bahwa tujuan akhir dari manajemen ilmiah yaitu membantu para
karyawan untuk meraih potensinya sebagai
mahluk hidup.
Hendry Laurance Gantt ( 1861 – 1919 )
Hendry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai
seorang konsultan. Adapun gagasan yang dicetuskannya adalah :
a)
Kerjasama yang saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja
untuk mencapai tujuan bersama. b) Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga
kerja.
c) Pembayar upah pegawai
dengan menggunakan sistem bonus.
d) Penggunaan instruksi kerja
yang terperinci.
B. Teori organisasi klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik
antara lain yaitu :
Hanry Fayol ( 1841 – 1925 )
Fayol adalah seorang industrialis
Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar
pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang
berjudul Administration Industrielle et General atau General and Industrial
Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Costance Storrs. Fayol
membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai
Fungsionalisme.
Fayol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen yaitu : 1. teknik
produksi dan manufakturing produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5.
Akuntansi, dan 6. Manajerial.
Hendry Fayol juga mengemukakan 14
prinsip manajemen yaitu :
1.
Devision of work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan,
dimana dengan spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
Tujuannya adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan terbaik dengan
usaha yang sama.
2.
Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi
perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.Tanggung jawab yaitu tugas dan
fungsi yang harus dikerjakan, untuk ini diperlukan wewenang dari pihak
diatasnya. Semua ini diperlukan sangsi agar dipatuhi oleh orang yang menerima.
3.
Dicipline
Melakukan apa sudah menjadi persetujuan
bersama, disiplin ini Sangat penting dalam tercapainya tujuan bersama, sebab
tanpa ini tidak akan mencapai tujuan.
4.
Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi
dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar
tanggung jawab. Bila hal ini dilanggar maka wewenang akan berkurang, disiplin
terancam dan stabilitas akan goyah.
5.
Unity of Direction
Seluruh kegiatan dalam organisasi yang
mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6.
Subordination of Individual Interst to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh diatas
kepentingan bersama atau organisasi.
7.
Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis
atau layanan yang diberikan. Konpensasi harus adil baik bagi karyawan maupun
pemilik.
8.
Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan
pembagian kekuasaan. Sentralisasi bisa dipakai pada organisasi yang kecil, tapi
lain bagi organisasi yang besar sentralisasi tidak mungkin dapat digunakan,
harus menggunakan desentralisasi. Bila peranan diberikan kepada bawahan lebih
besar, maka digunakan desentralisasi.
9.
Scalar Chain ( garis wewenang )
Jalan yang harus diikuti oleh semua
komunikasi yang bermula dari dan kembali kekuasaan terakhir. Prinsipnya
mempermudah komunikasi antar pegawai yang setingkat.
10.
Order
Disini berlaku setiap tempat untuk
setiap orang dan setiap orang pada tempatnya. Hendaknya setiap orang
ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mereka berdasarkan pada kemampuan,
bakat dan minatnya.
11.
Equty
Untuk merangsang agar pekerja
melaksanakan pekerjaan dengan baik, sungguh-sungguh dan penuh kesetiaan, maka
harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.
12.
Stability of Tonure of Personel
Seseorang pegawai memerlukan penyesuaian
untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik. Apabila
seseorang sering kali dipindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya akan
menghambat dan membuat pekerja tersebut produktivitasnya kecil. Turn over
tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
13.
Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan
didalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya,
walaupun ada kesalahan yang mungkin terjadi.
14.
Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan,
pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggan, keharmonisan dan
kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Teori Hubungan Manusiawi ( Neo Klasik )
Aliran ini timbul karena pendekatan
klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan keselarasan
kerja. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain :
Hugo Munsterberg ( 1863 – 1916 )
Hugo merupakan pencetus psikologi
industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu
Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan
produktifitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best posibble person,
kedua penciptaan best posibble work dan ketiga penggunaan best posibble effect.
Elton Mayo ( 1880 – 1949 )
Terkenal dengan
percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manager
bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi verja
memburuk maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk. Mayo juga
meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap produktifitas. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa bila kondisi penerangan naik, maka produktifitas
juga akan naik dan begitupun sebaliknya. Percobaan kedua dimana bila kelompok
yang terdiri dari enam orang dipisahkan dalam ruangan yang terpisah, dimana
ruangan pertama kondisinya diubah setiap waktu sedang ruangan lainnya tidak
mengalami perubahan. Variabel yang dirubah seperti upah, jam istirahat, jam makan,
hari kerja dan sebagainya ternyata kondisi tersebut mengalami kenaikan
produktivitas, ternyata kenaikan produktivitas ini bukan diakibatkan oleh
intensif keuangan. Rantai reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh,
fenomena ini dikenal sebagai Howthorne Effect.
3. Teori Hubungan Modern ( Ilmu Pengetahuan )
/ Teori Perilaku
Dalam pengembangannya dibagi menjadi
dua, pertama aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi ) dan kedua
berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku organisasi yaitu :
o
Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
o Frederick Herzberg
terkenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua factor. o Chris Argiris mengatakan bahwa
organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
o Edgar Schein dinamika kelompok dalam
organisasi.
o Abhraham Maslow
mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika
proses.
o Robert Blak dan Jane
mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (
managerial grid ).
o Rensislikert mengemukakan
empat sistem manajemen dari sistem 1.explotatif, otoritatif sampai sistem 4.
partisiatif kelompok. o Fred Feidler menerapkan pendekatan
contingency pada studi kepemimpinan.
** Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi
Sumbangan aliran ini terlihat dalam
peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perilaku kelompok,
hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Semua
hal ini telah membuat para manajer semakin peka dan terampil dalam menangani
dan berhubungan dengan bawahannya.
** Keterbatasan Aliran Perilaku
Organisasi
Meskipun demikian, banyak ahli
berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga
banyak kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu umum, terlalu
abstrak dan ruwet/rumit. Rekomendasi mereka sering berbeda satu ahli dengan
ahli lainnya, sehingga manajer mengalami kesulitan menentukan pendapat yang
paling baik.
4. Teori Aliran Kuantitatif (Riset Operasi
dan Manajemen Sains)
Aliran kuantitatif mulai berkembang
sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa
persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Tim
Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Tim ini
terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil
menemukan terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat
kemudian meniru, membentuk tim riset operasi seperti yang dibentuk Inggris.
** Sumbangan Aliran Kuantitatif (Riset
Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan
sumbangan penting terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Pendekatan
tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan
menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhanakan.
** Keterbatasan Aliran Kuantitatif
(Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnya model kuantitatif banyak
menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang,
termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat persoalan perilaku
dan psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian potensi model
kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih
lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.
PERENCANAAN
1. Hakekat Perencanaan
Perencanaan merupakan penentuan tujuan utama
organisasi berserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Rencana kerja merupakan penetapan
tujuan yang akan dicapai dan pemilihan usaha-usaha yang dapat dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut.
· Perencanaan perlu karena :
a. manusia dapat
mengubah masa depan menurut kehendaknya. b.
Manusia tidak boleh menyerah pada keadaan dan masa depan yang tidak menentu,
tetapi menciptakan masa depan.
c. Masa depan adalah akibat dari keadaan masa lampau, keadaan sekarang,
dan disertai usaha untuk mengarahkannya.
Landasan dasar setiap perencanaan adalah
kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya
dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilih
tersebut. Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan
proses manajemen agar factor produksi yang terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan
spesifikasi dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta cara-cara yang akan
ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, hal ini berarti mengandung arti :
a. penentuan
tujuan
b. pemilihan dan
penentuan cara yang akan ditempuh
c. usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Kegunaan perencanaan / rencana kerja :
a. Dapat
membedakan arah bagi setiap kegiatan dengan jelas.
b. Dapat mengetahui apakah tujuan tersebut telah dicapai.
c. Dapat memudahkan mengindentifikasikan hambatan. d.
Dapat menghindarkan pertumbuhan dan perkembangan yang tak terkendali.
2. Langkah-langkah dalam perencanaan
a. menentukan
tujuan yang akan dicapai ; syarat tujuan : jelas, dapat dicapai, dan tidak
terlalu ringan.
b. Menentukan kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan yang
akan dicapai (tujuan antara atau sub tujuan).
c. Menentukan factor-faktor yang mendukung dan yang menghambat tercapainya
tujuan tersebut. d.
Merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan.
3. Proses Perencanaan
Proses perencanaan adalah suatu proses tentang
bagaimana suatu kegiatan direncanakan.
Tiga macam pendekatan dalam proses perencanaan
:
a. Pendekatan perkembangan yang menguntungkan .
b. Pendekatan SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, Treath).
c. Pendekatan portfolio dan kesenjangan perencanaan.
PENGORGANISASIAN
Pengertian Pengorganisasian
1. Pengorganisasian adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui man orang-orang dibawah pengarahan menajer
mengejar tujuan bersama (DASAR-DASAR ORGANISASI, STONER)
2. Pengorganisasian adalah
suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (ENSIK LOPEDIA
INDONESIA, JAKARTA 1990)
3. Pengorganisasian adalah
merupakan fungsi kedua dalam manajemen. (KUMPULAN ARTIKEL, VIVIT ARDYANSAH) 4. Pengorganisasian adalah Bentuk sebuah
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
5. Pengorganisasian adalah sebagai proses
kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu
(KAMUS KATA, SOURCE DAN RISELAINER) 6. Pengorganisasian merupakan proses
menciptakan hubungan-hubungan antar komponen-komponen organisasi dengan tujuan
agar segala kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.
7. Siagian (1983)Pengorganisasianadalah
keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telahditetapkan. 8. Pengorganisasian merupakan suatu proses
untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efisien.
9. Pengorganisasian adalah
sesuatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi
tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan (KAMUS KATA BAHASA INDONESIA, T.
HANI HANDOKO)
10. Pengorganisasian adalah
merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur (KAMUS LENGKAP BAHASA
INDONESIA)
Teori - Teori Organisasi
Organisasi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) kesatuan (susunan dsb)
yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dll perkumpulan dsb untuk tujuan
tertentu; (2) kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai
tujuan bersama.
Organisasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dalam arti statis (sebagai
sesuatu yang tidak bergerak/diam), dan organisasi dalam arti dinamis (organisme
sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis/proses kerjasama
antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai
tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula). Organisasi
ditandai adanya kepemimpinan, dan hal ini termasuk kedalam salah satu faktor
penting bagi keorganisasian, seperti ungkapan Davis yang menyebutkan bahwa
“Organization is any group of individual that is working toward some common end
under leadership.”(organisasi adalah suatu kelompok orang yang sedang bekerja
ke arah tujuan bersama dibawah kepemimpinan (Davis, 1951,).
Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran,
pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga dapat
lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi dapat mencapai sasaran yang
ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang
memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada 9 macam
teori organisasi yaitu :
1. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi
klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi
spesialisasi, atau teori struktural. Ada 10 macam prinsip organisasi
diantaranya :
(1) prinsip
penetapan tujuan yang jelas. (2)
prinsip kesatuan perintah. (3)
prinsip keseimbangan. (4)
prinsip pendistribusian pekerjaan.
(5) prinsip
rentangan pengawasan. (6)
prinsip pelimpahan wawasan. (7)
prinsip departementasi.
(8)
prinsip penetapan pegawai yang tepat. (9)
prinsip koordinasi dan (10)
prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.
2. Teori Birokrasi
Pada dasamya
teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi
harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a. Pembagian dan
penugasan pekerjaan secara khusus
b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada
atasannya langsung. c. Promosi
didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari
pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas. d.
Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak
membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan
prinsip impersonal e.
Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu
sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini
dinamakan prinsip uniformitas
3. Teori Human Relations
Teori ini
disebut juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori
hubungan kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Suatu hubungan
dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan
kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan
secara sempit. Dalam arti luas hubungan kemanusiaan adalah hubungan antara
hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam
semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.
4. Teori Organisasi perilaku
Teori ini
disebut merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku
anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil
tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para
anggotanya.
5. Teori Organisasi Proses
Suatu teori yang
memandang organisasi sebagai proses kerjasama antara kelompok orang yang
tergabung dalam suatu kelompok formal. Teori ini memandang organisasi dalam
arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan
prinsip-prinsip yang bersifat umum (Universal).
6. Teori Organisasi Kepemimpinan
Teori ini
beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung
sampai seberapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga
mereka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat
dicapai secara efisien dan efektif, adapun sedikitnya kajian atas teori
organisasi yang berhubungan dengan masalah kepemimpinan dapat dibedakan atas:
a. Teori
Otokratis
b. Teori Demokrasi
c. Teori kebebasan (Teory laissez fairre)
d.
Teori Patnernalisme
e. Teori Personal atau pribadi. f.
Teori Non-Personal
7. Teori Organisasi Fungsi
Fungsi adalah
sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang
mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan
organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimpin atau
manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), pemberian motifasi atau bimbingan (Motivating), pengawasan
(Controlling), dan pengambilan keputusan (Decision making).
8. Teori Pengambilan Keputusan
Teori ini
berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat
disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan
pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat
program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di
tingkat bawah.
9. Teori Kontingensi (Teori Kepentingan)
Teori ini
berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan
baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan
situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.
Dari semua teori
ini, tidak satu teori pun yang dianggap paling lengkap atau paling sempurna,
teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan saling melengkapi. Teori
dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan
dan mampu memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
Struktur Organisasi
1. Pembagian Kerja
Berikut ini ada
beberapa dasar yang dapat dijadikan pedoman untuk mengadakan pembagian kerja.
Pedoman-pedoman tersebut adalah:
1.Pembagian
kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya wilayah timur, barat atau
wilayah kecamatan, kabupaten dan lain sebagainya.
2.Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi, misalnya pada
komponen suatu kendaraan, bagian pemasangan jok mobil, pemasangan rem mobil dan
lainnya. 3.Pembagian
kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya adalah langganan secara
individual atau kelompok, pemerintahan atau non pemerintahan dan sebagainya. 4.Pembagian kerja
atas dasar fungsi (rangkaian) kerja, misalnya bagian produksi, bagian gudang,
bagian pengiriman dan lainnya.
5.Pembagian kerja
atas dasar waktu, misalnya shif kerja pagi, siang dan malam.
Dari hal
tersebut diatas maka akan tergambar atau terlihat pembagian kerja di dalam
suatu organisasi, yakni:
•Jumlah
unit organisasi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi
tersebut. •Suatu unit
organisasi ini harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan dengan yang lainnya.
•Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bilamana unit yang ada sudah tidak
tepat lagi untuk menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun
hubungan kerja. •Secara garis besar akan
berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi tersebut.
2 Bentuk
- Bentuk Organisasi
1. Organisasi
Lini/Line Organization
adalah suatu
bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan
langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.
Ciri-ciri
organisasi lini :
- Hubungan
antara atasan dan bawahan masih besifat langsung melalui garis wewenang - Jumlah karyawan
sedikit, maka struktur oranisasi masih sederhana
- Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap
hari kerja
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh
atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya
- Puncuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan
-
Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala
keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan
- Tingkat spesialisasi
belum terlalu tinggi juga alat-alat yang diperluka tidak beraneka ragam - Organisasinya kecil
2. Organisasi
Garis dan Staf (Line and Staff Organizatin)
adalah
organisasi yang mencakup kelompok-kelompok orang yang berpengaruh dalam
menjalankan organisasi yaitu :
- Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan yang digambarkandengan garis atau lini
- Orang yang melaksanakan tugas berdasarkan keahlian yang dimilikinya,
orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional.
Orangorang tersebut disebut staf.
Ciri-ciri
organisasi garis dan staf :
- Organisasinya besar dan bersifat kompleks
- Jumlah karyawan banyak
-
Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
- Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal -
Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal
- Kesatuan perintah tetap dipertahankan , setiap atasan mempunyai
bawahan -bawahan tertentu dan setiap bawahanhanya mempunyai seorang atasan
langsung
- Terdapat 2 kelompok wewenang yakni wewenang lini dan wewenang staf :
-- Wewenang Lini adalah yang dapat/harus merealisasi tujuan organisasi secara
langsung --Wewenang
staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasi tujuan perusahaan secara
langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan,saran-saran untuk mempermudah
tugas wewenang lini.
3. Organisasi
Fungsional (Functional Organization)
adalah suatu
organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi
yang dimilikioleh pejabat-pejabatnya.Jadi organisasi ini tidak terlalu menekankan
pada hirakhi struktural tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi yang perlu
dijalankan.
Ciri-ciri
organisasi fungsional :
- Pembagian
tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
- Spesialisasi para
karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal -
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
- Koordinasi menyeluruh pada
umumnya cukup pada tingkat eselon atas
- Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah,
karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalam mengenai bidangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar