Kamis, 17 April 2014

SELEKSI PADA TERNAK

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seleksi merupakan salah satu yang paling penting di dalam kehidupan, baik pada manusia, ternak dan makhluk hidup lainnya.
Setiap makhluk hidup dalam keadaan apapun selalu melakukan seleksi dimulai dari makhluk yang baru lahir sampai pada kehidupannya yang terakhir.
Seleksi pada umumnya terdiri dari seleksi alam dan seleksi buatan. Yang membedakan antara  seleksi alam dengan seleksi buatan yaitu kalau seleksi alam terjadi dengan sendirinya sedangkan seleksi buatan terjadi karena ada ikut campur tangan manusia dalam proses seleksi tersebut.

B. Tujuan Penulisan
  1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai seleksi.
  2. Untuk mengetahui perbedaan antara seleksi alam dengan seleksi buatan.
  3. Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Pemuliaan Ternak pada semester II ini.



II. TINJAUAN PUSTAKA
A.   Perngertian Seleksi
Seleksi adalah satu alat yang penting dalam merubah frekuensi gen guna menghasilkan individu-individu yang lebih baik untuk keperluan tertentu.
Seleksi dapat didefinisikan sebagai salah satu proses dimana individu-individu tertentu dalam satu populasi lebih disukai dari yang lainnya untuk menghasilkan generasi berikutnya.
B.   Seleksi Alam
Seleksi alam dapat digambarkan dengan mempertimbangkan ekologi beberapa spesies hewan liar. Misalnya, hubungan antara serigala dengan Dali atau Domba gunung di Taman Nasional McKinley di Alaska.
Seleksi alam adalah proses yang sangat rumit, dan banyak factor yang menentukan proporsi individu yang akan bereproduksi.diantara factor-faktor ini adalah perbedaan tingkat kematian individu dalam populasi, terutama pada awal kehidupan; perbedaan lamanya periode aktivitas seksual; derajat aktivitas seksual itu sendiri; dan perbedaan derajat fertilitas individu.  
C.   Seleksi Buatan
Seleksi buatan adalah seleksi yang dilakukan oleh manusia. Hal ini dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk meningkatkan frekuensi dari gen-gen atau kombinasi gen yang disukai dalam kelompok ternaknya untuk keperluan pembiakan dari semua individu yang memiliki penampilan paling baik atau memiliki kemampuan untuk menghasilkan turunan berpenampilan paling baik apabila dilakukan perkawinan dengan individu-individu dari galur atau bangsa lain.















III. HASIL DAN PEMBAHASAN
I.      Seleksi Ternak
Penampakan ekspresi potensi ternak secara mendasar dipengaruhi oleh dua faktor utama yang saling terkait satu dengan yang lainnya, yakni : faktor genetic dan lingkungan termasuk didalamnya manajemen pemeliharaan secara menyeluruh.
Telah diketahui bahwa lingkungan dan penanganan manajemen yang memadai atau sesuai dengan kebutuhan ternak tidak akan memberikan ekpresi produksi (kualitas maupun kuantitas) yang diharapkan jika tidak didukung dengan potensi genetic ternak yang baik. Begitu pula sebaliknya jika ternak memiliki potensi genetic yang baik tidak akan terekspresikan secara optimal bila tidak didukung oleh lingkungan dan manajemen yang maksimal.  Dengan demikian kedua faktor tersebut hendaknya memperoleh perhatian yang sama seriusnya dalam pemeliharaan komoditas temak yang dilakukan.
Pemeliharaan ternak yang mempunyai nilai genetk tinggi disertai dengan manajemen yang baik tentunya akan memberikan hasil yang optimal baik dari segi produksi dan efisiensi usaha. 
II.   Sistem Seleksi
Seleksi adalah istilah dalam pemilihan ternak yang menggambarkan proses pemilihan secara sistimatis ternak-ternak dari suatu populasi untuk dijadikan tetua generasi berikutnya.

Pada dasarnya seleksi dibagi menjadi dua bentuk yakni:
a. Seleksi Alam Yaitu pemilihan hewan atau ternak menjadi tetua untuk generasi selanjutnya, yang dilakukan oleh alam. Seleksi alarn yang berlangsung beratus tahun akan menghasilkan ternak yang mempunyai daya adaptasi dengan. Lingkungan alarn sekitar yang berlaku setempat.
b.  Seleksi Buatan Seleksi yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan   tertentu.
Seleksi buatan selanjutnya dapat dibedakan menjadi :
(a). Seleksi Individual (Mass Selection)
Yaitu seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pads catatan produkti fitas masing-masing ternak. Seleksi individual pada ternak sapi adalah cara seleksi yang paling sederhana dan mudah dilakukan di pedesaan dengan dasar bobot sapih anak sapi yang ada dan sebagainya.
(b). Seleksi Kekerabatan (Family Selection)
Yaitu seleksi individu atas dasar performans kerabat-kerabatnya (misalnya saudara tiri sebapak atau saudara kandung). Seleksi kerabat dilakukan untuk memilih calon pejantan sapi perah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi susu  yang tidak dapat diukur pada ternak sapi jantan, dengan mengukur produksi kerabat-kerabat betinanya yang menghasilkan susu.

(c). Seleksi Silsilah (Pedigree Selection)
Seleksi yang dilakukan berdasarkan pada silsilah seekor ternak. Seleksi ini dilakukann untuk memilih ternak bibit pada  umur muda, sementara hewan muda tersebut belum dapat menunjukkan sifat-sifat produksinya. Pemilihan Bibit Ternak (contoh : ternak kambing/domba).
 Pemilihan bibit ternak bertujuan untuk memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif potensial seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi, kesuburan yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik serta ppersentasi karkas yang baik dan sebagainya. Kriteria-kriteria yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalarn rangka melaksanakan seleksi atau pemilihan bibit ialah : bangsa ternak, kesuburan dan persentase kelahiran anak, temperamen dan produksi susu induk, produksi daging dan susu, recording dan status kesehatan temak tersebut.
1. Bangsa
Pemilihan jenis ternak misalnya (kambing/domba) yang hendak diternakan biasanya dipilih dari bangsa ternak kambing/domba unggul
2. Kesuburan dan persentase kelahiran anak yang tinggi
Seleksi calon induk maupun pejantan yang benar jika dipilih dan turunan yang beranak kembar dan mempunyai kualitas kelahiran anak yang baik.

3. Temperamen dan jumlah produksi susu induk
Induk yang dipilih hendaknya sebaiknya memiliki temperamen yang baik, mau merawat anaknya serta selalu siap untuk menyusui anaknya.
4. Penampilan Eksterior
Penampilan eksterior ternak bibit harus menunjukkan kriteria yang baik untuk bibit baik ternak jantan maupun betinanya (induk). Untuk memberikan penilaian keadaan atau penampilan eksterior dapat dilakukan dengan melakukan perabaan/pengukuran ataupun pengamatan.
III.           Penilaian Ternak Setelah di Potong
Definisi :
  1. Karkas Ruminansia adalah bagian dari ternak ruminansia yang didapatkan dengan cara disembelih secara halal dan benar, dikuliti, dikeluarkan darahnya, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala, kaki mulai dari tarsus/karpus ke bawah, organ reproduksi dan ambing, ekor serta lemak yang berlebih kecuali yang telah diawetkan dengan cara lainmelalui pendinginan yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)sehingga lazim dan layak dikonsumsi oleh manusia.
  2. Karkas Unggas adalah bagian dari ternak unggas yang telah disembelih secara halal, dicabuti bulunya, dikeluarkan jeroan dan lemak abdominalnya, dipotong kepala danleher serta kedua kaki atau cekernya.
  3. Karkas Babi adalah bagian dari ternak babi yang disembelih setelah dikerok bulunya  dan dikeluarkan isi rongga perut dan isi rongga dada.
  4. Daging adalah bagian dari karkas yang didapatkan dari ternak yang disembelih secarahalal (kecuali babi) dan benar serta lazim, layak, dan aman dikonsumsi manusia, yangterdiri dari potongan daging bertulang atau daging tanpa tulang lainnya kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada pendinginan, termasuk daging variasi dandaging olahan.
  5. Daging Variasi (variety meats, fancy meats, co-products) adalah bagian dari ternak yang didapatkan dengan cara disembelih secara halal dan benar selain karkas, kulit dan darah, yang dapat dikonsumsi oleh manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada pendinginan.
  6. Daging Olahan adalah daging yang diproses dengan cara atau metoda tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan yang dilakukan secara halal, dan benar serta lazim, layak, dan aman dikonsumsi oleh manusia.
  7. Daging Untuk Pakan Hewan adalah daging yang tidak layak dikomsumsi oleh manusia dan hanya diperuntukkan bagi pakan hewan.
  8. Jeroan (edible offal) adalah bagian dari dalam tubuh hewan yang berasal dari ternakruminansia yang disembelih secara halal dan benar serta dapat, layak, dan amandikonsumsi oleh manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada pendinginan.

Dipasaran terdapat beragam daging yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat konsumen, tips ini dapat membantu konsumen untuk memilih daging dengan ragam dan kualitasnya.
Daging Anak Sapi/Sapi Muda
·      daging-anaksapiPada Umumnya agak pucat, kelabu putih, sampai merah pucat dan menjadi tua
·      Terdiri dari serabut-serabut halus
·      Konsistensi agak lembek
·      Bau dan rasa berbeda dengan daging sapi dewasa
Daging Sapi Dewasa
·      daging-sapi-dewasaDaging merah pucat
·      Berserabut halus dengan sedikit lemak
·      Konsistensi liat
·      Bau dan rasa aromatis
Daging Domba
·      daging-dombaDaging terdiri dari serabut halus
·      Warna merah muda, konsistensi cukup tinggi
·      Banyak lemak di otot
·      Bau sangat khas
§  Lemak berwarna putih



Daging Kambing
·      daging kambingDaging lebih pucat dari daging domba
·      Lemak menyerupai lemba domba
·      Daging kambing jantan berbau khas
Daging Babi
·      daging babiDaging umumnya pucat hingga merah muda
·      Otot punggung yang mengandung lemak umumnya kelihatan kelabu putih
·      Serabut halus konsistensi padat dan berbau spesifik
Daging Kerbau
·         Pada umumnya liat karena disemblih pada umur tua
·         Serabut otot kasar dan lemaknya putih
·         Rasanya hamper sama dengan daging sapi
Daging Ayam
·      daging ayamWarna daging putih pucat
·      Bagian otot dada dan otot paha kenyal
·      Bau agak amis sampai tidak berbau


IV.            Kriteria Kualitas Daging
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Pada waktu hewan hidup, faktor penentu kualitas dagingnya adalah cara pemeliharaan, yang meliputi pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.
Kualitas Daging yang Baik
Keempukan atau Kelunakan. Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan, susunan jaringan ikat semakin banyak, sehingga daging yang dihasilkan semakin liat. Jika ditekan dengan jari, daging sehat akan memiliki konsistensi kenyal (padat).
Kandungan lemak atau marbling. Marbling adalah lenak yang terdapat diantara serabut otot (intramuscular). Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Marbling berpengaruh terhadap citra rasa daging.
Warna. Warna daging bervariasi, tergantung dari jenis secara genetik dan usia, misalnya daging sapi potong lebih gelap daripada daging sapi perah, daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa.
Rasa dan Aroma. Cita rasa dan aroma dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging yang berkualitas baik mempunyai rasa yang relatif gurih dan aroma yang sedap.
Kelembaban. Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian mempengaruhi daya simpan daging tersebut.














IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
1.  Seleksi dapat didefinisikan sebagai salah satu proses dimana individu-individu tertentu dalam satu populasi lebih disukai dari yang lainnya untuk menghasilkan generasi berikutnya.
2.     Seleksi alam adalah proses yang sangat rumit, dan banyak factor yang menentukan proporsi individu yang akan bereproduksi.diantara factor-faktor ini adalah perbedaan tingkat kematian individu dalam populasi, terutama pada awal kehidupan; perbedaan lamanya periode aktivitas seksual; derajat aktivitas seksual itu sendiri; dan perbedaan derajat fertilitas individu.
3.     Seleksi buatan adalah seleksi yang dilakukan oleh manusia.

B.   Saran
Penulis mengharapkan untuk penulisan makalah selanjutnya agar lebih sempurna dari penulisan makalah ini, dan penulis berharap pada dosen pembimbing dan para pembaca agar memberikan kritikan dan saran yang membangun untuk penulisan yang kedepan.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.petrnk/seleksi pada ternak.2654876.com
<23 Mei 2009> 

http://www.petrnk/seleksi alam dan seleksi buatan.2654876.com
<01 Juni 2009>



Tidak ada komentar:

Posting Komentar