I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seleksi merupakan salah satu yang paling penting di
dalam kehidupan, baik pada manusia, ternak dan makhluk hidup lainnya.
Setiap makhluk hidup dalam keadaan apapun selalu
melakukan seleksi dimulai dari makhluk yang baru lahir sampai pada kehidupannya
yang terakhir.
Seleksi pada umumnya terdiri dari seleksi alam dan
seleksi buatan. Yang membedakan antara seleksi alam dengan seleksi buatan yaitu kalau
seleksi alam terjadi dengan sendirinya sedangkan seleksi buatan terjadi karena
ada ikut campur tangan manusia dalam proses seleksi tersebut.
B.
Tujuan Penulisan
- Untuk memperdalam pengetahuan mengenai seleksi.
- Untuk mengetahui perbedaan antara seleksi alam dengan seleksi buatan.
- Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Pemuliaan Ternak pada semester II ini.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Perngertian Seleksi
Seleksi adalah satu alat yang penting dalam merubah
frekuensi gen guna menghasilkan individu-individu yang lebih baik untuk
keperluan tertentu.
Seleksi dapat didefinisikan sebagai salah satu
proses dimana individu-individu tertentu dalam satu populasi lebih disukai dari
yang lainnya untuk menghasilkan generasi berikutnya.
B.
Seleksi Alam
Seleksi alam dapat digambarkan dengan
mempertimbangkan ekologi beberapa spesies hewan liar. Misalnya, hubungan antara
serigala dengan Dali atau Domba gunung di Taman Nasional McKinley di Alaska.
Seleksi alam adalah proses yang sangat rumit, dan
banyak factor yang menentukan proporsi individu yang akan bereproduksi.diantara
factor-faktor ini adalah perbedaan tingkat kematian individu dalam populasi,
terutama pada awal kehidupan; perbedaan lamanya periode aktivitas seksual;
derajat aktivitas seksual itu sendiri; dan perbedaan derajat fertilitas
individu.
C.
Seleksi Buatan
Seleksi buatan adalah seleksi yang dilakukan oleh
manusia. Hal ini dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk meningkatkan
frekuensi dari gen-gen atau kombinasi gen yang disukai dalam kelompok ternaknya
untuk keperluan pembiakan dari semua individu yang memiliki penampilan paling
baik atau memiliki kemampuan untuk menghasilkan turunan berpenampilan paling
baik apabila dilakukan perkawinan dengan individu-individu dari galur atau
bangsa lain.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
I.
Seleksi
Ternak
Penampakan
ekspresi potensi ternak secara mendasar dipengaruhi oleh dua faktor utama yang
saling terkait satu dengan yang lainnya, yakni : faktor genetic dan lingkungan
termasuk didalamnya manajemen pemeliharaan secara menyeluruh.
Telah
diketahui bahwa lingkungan dan penanganan manajemen yang memadai atau sesuai
dengan kebutuhan ternak tidak akan memberikan ekpresi produksi (kualitas maupun
kuantitas) yang diharapkan jika tidak didukung dengan potensi genetic ternak
yang baik. Begitu pula sebaliknya jika ternak memiliki potensi genetic yang
baik tidak akan terekspresikan secara optimal bila tidak didukung oleh
lingkungan dan manajemen yang maksimal.
Dengan demikian kedua faktor tersebut hendaknya memperoleh perhatian
yang sama seriusnya dalam pemeliharaan komoditas temak yang dilakukan.
Pemeliharaan
ternak yang mempunyai nilai genetk tinggi disertai dengan manajemen yang baik
tentunya akan memberikan hasil yang optimal baik dari segi produksi dan
efisiensi usaha.
II. Sistem Seleksi
Seleksi
adalah istilah dalam pemilihan ternak yang menggambarkan proses pemilihan
secara sistimatis ternak-ternak dari suatu populasi untuk dijadikan tetua
generasi berikutnya.
Pada
dasarnya seleksi dibagi menjadi dua bentuk yakni:
a.
Seleksi
Alam Yaitu pemilihan hewan atau ternak menjadi tetua untuk generasi
selanjutnya, yang dilakukan oleh alam. Seleksi alarn yang berlangsung beratus
tahun akan menghasilkan ternak yang mempunyai daya adaptasi dengan. Lingkungan
alarn sekitar yang berlaku setempat.
b. Seleksi Buatan Seleksi yang
dilakukan oleh manusia dengan tujuan tertentu.
Seleksi
buatan selanjutnya dapat dibedakan menjadi :
(a). Seleksi Individual
(Mass Selection)
Yaitu
seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pads catatan produkti fitas
masing-masing ternak. Seleksi individual pada ternak sapi adalah cara seleksi
yang paling sederhana dan mudah dilakukan di pedesaan dengan dasar bobot sapih
anak sapi yang ada dan sebagainya.
(b). Seleksi Kekerabatan (Family Selection)
Yaitu
seleksi individu atas dasar performans kerabat-kerabatnya (misalnya saudara
tiri sebapak atau saudara kandung). Seleksi kerabat dilakukan untuk memilih
calon pejantan sapi perah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi susu yang tidak dapat diukur pada ternak sapi
jantan, dengan mengukur produksi kerabat-kerabat betinanya yang menghasilkan
susu.
(c). Seleksi Silsilah (Pedigree Selection)
Seleksi
yang dilakukan berdasarkan pada silsilah seekor ternak. Seleksi ini dilakukann
untuk memilih ternak bibit pada umur
muda, sementara hewan muda tersebut belum dapat menunjukkan sifat-sifat produksinya.
Pemilihan Bibit Ternak (contoh : ternak kambing/domba).
Pemilihan bibit ternak bertujuan untuk
memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif potensial
seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi, kesuburan yang tinggi,
kecepatan tumbuh yang baik serta ppersentasi karkas yang baik dan sebagainya.
Kriteria-kriteria yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalarn rangka
melaksanakan seleksi atau pemilihan bibit ialah : bangsa ternak, kesuburan dan
persentase kelahiran anak, temperamen dan produksi susu induk, produksi daging
dan susu, recording dan status kesehatan temak tersebut.
1. Bangsa
Pemilihan
jenis ternak misalnya (kambing/domba) yang hendak diternakan biasanya dipilih
dari bangsa ternak kambing/domba unggul
2. Kesuburan dan persentase kelahiran anak yang
tinggi
Seleksi
calon induk maupun pejantan yang benar jika dipilih dan turunan yang beranak
kembar dan mempunyai kualitas kelahiran anak yang baik.
3. Temperamen dan jumlah produksi susu induk
Induk
yang dipilih hendaknya sebaiknya memiliki temperamen yang baik, mau merawat
anaknya serta selalu siap untuk menyusui anaknya.
4. Penampilan Eksterior
Penampilan
eksterior ternak bibit harus menunjukkan kriteria yang baik untuk bibit baik
ternak jantan maupun betinanya (induk). Untuk memberikan penilaian keadaan atau
penampilan eksterior dapat dilakukan dengan melakukan perabaan/pengukuran
ataupun pengamatan.
III.
Penilaian
Ternak Setelah di Potong
Definisi :
- Karkas Ruminansia adalah bagian dari ternak ruminansia yang didapatkan dengan cara disembelih secara halal dan benar, dikuliti, dikeluarkan darahnya, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala, kaki mulai dari tarsus/karpus ke bawah, organ reproduksi dan ambing, ekor serta lemak yang berlebih kecuali yang telah diawetkan dengan cara lainmelalui pendinginan yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)sehingga lazim dan layak dikonsumsi oleh manusia.
- Karkas Unggas adalah bagian dari ternak unggas yang telah disembelih secara halal, dicabuti bulunya, dikeluarkan jeroan dan lemak abdominalnya, dipotong kepala danleher serta kedua kaki atau cekernya.
- Karkas Babi adalah bagian dari ternak babi yang disembelih setelah dikerok bulunya dan dikeluarkan isi rongga perut dan isi rongga dada.
- Daging adalah bagian dari karkas yang didapatkan dari ternak yang disembelih secarahalal (kecuali babi) dan benar serta lazim, layak, dan aman dikonsumsi manusia, yangterdiri dari potongan daging bertulang atau daging tanpa tulang lainnya kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada pendinginan, termasuk daging variasi dandaging olahan.
- Daging Variasi (variety meats, fancy meats, co-products) adalah bagian dari ternak yang didapatkan dengan cara disembelih secara halal dan benar selain karkas, kulit dan darah, yang dapat dikonsumsi oleh manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada pendinginan.
- Daging Olahan adalah daging yang diproses dengan cara atau metoda tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan yang dilakukan secara halal, dan benar serta lazim, layak, dan aman dikonsumsi oleh manusia.
- Daging Untuk Pakan Hewan adalah daging yang tidak layak dikomsumsi oleh manusia dan hanya diperuntukkan bagi pakan hewan.
- Jeroan (edible offal) adalah bagian dari dalam tubuh hewan yang berasal dari ternakruminansia yang disembelih secara halal dan benar serta dapat, layak, dan amandikonsumsi oleh manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada pendinginan.
Dipasaran terdapat beragam daging yang
dapat dikonsumsi oleh masyarakat konsumen, tips ini dapat membantu konsumen
untuk memilih daging dengan ragam dan kualitasnya.
Daging
Anak Sapi/Sapi Muda
·
Pada Umumnya agak pucat, kelabu putih, sampai merah pucat dan
menjadi tua
Pada Umumnya agak pucat, kelabu putih, sampai merah pucat dan
menjadi tua
·
Terdiri
dari serabut-serabut halus
·
Konsistensi
agak lembek
·
Bau dan
rasa berbeda dengan daging sapi dewasa
Daging
Sapi Dewasa
·
Daging merah pucat
Daging merah pucat
·
Berserabut
halus dengan sedikit lemak
·
Konsistensi
liat
·
Bau dan
rasa aromatis
Daging
Domba
·
Daging terdiri dari serabut halus
Daging terdiri dari serabut halus
·
Warna
merah muda, konsistensi cukup tinggi
·
Banyak
lemak di otot
·
Bau sangat
khas
§
Lemak
berwarna putih
Daging
Kambing
·
Daging lebih pucat dari daging domba
Daging lebih pucat dari daging domba
·
Lemak
menyerupai lemba domba
·
Daging
kambing jantan berbau khas
Daging
Babi
·
Daging umumnya pucat hingga merah muda
Daging umumnya pucat hingga merah muda
·
Otot
punggung yang mengandung lemak umumnya kelihatan kelabu putih
·
Serabut
halus konsistensi padat dan berbau spesifik
Daging Kerbau
·
Pada
umumnya liat karena disemblih pada umur tua
·
Serabut
otot kasar dan lemaknya putih
·
Rasanya
hamper sama dengan daging sapi
Daging
Ayam
·
Warna daging putih pucat
Warna daging putih pucat
·
Bagian otot
dada dan otot paha kenyal
·
Bau agak
amis sampai tidak berbau
IV.
Kriteria Kualitas Daging
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada
waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Pada waktu hewan hidup, faktor
penentu kualitas dagingnya adalah cara pemeliharaan, yang meliputi pemberian
pakan, tata laksana pemeliharaan dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga
dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi
sesudah hewan dipotong.
Kualitas Daging yang Baik
Keempukan
atau Kelunakan. Keempukan
daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan, susunan
jaringan ikat semakin banyak, sehingga daging yang dihasilkan semakin liat.
Jika ditekan dengan jari, daging sehat akan memiliki konsistensi kenyal
(padat).
Kandungan
lemak atau marbling. Marbling
adalah lenak yang terdapat diantara serabut otot (intramuscular). Lemak
berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu
dipanaskan. Marbling berpengaruh terhadap citra rasa daging.
Warna. Warna daging bervariasi, tergantung dari jenis secara genetik
dan usia, misalnya daging sapi potong lebih gelap daripada daging sapi perah,
daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa.
Rasa dan
Aroma. Cita rasa dan aroma
dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging yang berkualitas baik mempunyai rasa yang
relatif gurih dan aroma yang sedap.
Kelembaban. Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering
sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian
mempengaruhi daya simpan daging tersebut.
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Seleksi dapat
didefinisikan sebagai salah satu proses dimana individu-individu tertentu dalam
satu populasi lebih disukai dari yang lainnya untuk menghasilkan generasi
berikutnya.
2.
Seleksi alam adalah proses yang sangat
rumit, dan banyak factor yang menentukan proporsi individu yang akan
bereproduksi.diantara factor-faktor ini adalah perbedaan tingkat kematian
individu dalam populasi, terutama pada awal kehidupan; perbedaan lamanya
periode aktivitas seksual; derajat aktivitas seksual itu sendiri; dan perbedaan
derajat fertilitas individu.
3. Seleksi buatan adalah seleksi yang
dilakukan oleh manusia.
B.
Saran
Penulis mengharapkan untuk
penulisan makalah selanjutnya agar lebih sempurna dari penulisan makalah ini,
dan penulis berharap pada dosen pembimbing dan para pembaca agar memberikan
kritikan dan saran yang membangun untuk penulisan yang kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.petrnk/seleksi pada
ternak.2654876.com
<23
Mei 2009>
http://www.petrnk/seleksi alam dan seleksi buatan.2654876.com
<01
Juni 2009>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar