KARBOHIDRAT 1
Jenis Karbohidrat yang Didapatkan Manusia
dari Makanannya :
Karbohidrat yang terdapat
di dalam makanan pada umumnya hanya ada 3 jenis, yakni :
- Monosakarida
- Disakarida
- Polisakarida
· Pada makanan nabati terdapat 2 jenis
polisakarida :
1. Yang
dapat dicerna : amylum dan dekstrin
2. yang
tidak dapat dicerna : selulosa, pentosan dan galaktan
· Pada makanan hewani, hanya terdapat
1 jenis polisakrida yang dapat dicerna disebut glikogen
· Dalam makanan nabati ada 2 jenis
yang termasuk disakarida :
1. Sukrosa
2. Maltosa
· Sedangkan dalam hewani hanya ada
Laktosa ( terdapat pada ASI dan air susu hewan)
· Dalam makanan nabati hanya ada 2
jenis monosakarida :
1. Fruktosa
2. Glukosa
· Yang termasuk Monosakarida, terdapat
dalam makanan hewani adalah Galaktosa (yang terdapat dalam air susu)
Manfaat Karbohidrat Bagi Tubuh Kita :
Sumber energi : satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori untuk tubuh
· Membantu metabolisme protein : bila
karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
pembangun, begitu pula sebaliknya.
· Pengatur metabolisme lemak :
karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
mengahsilkan bahan-bhan keton berupa asam asetoasetat dan asam beta-hidroksi-butirat.
· Dalam hati berfungsi untuk
detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
· Menjaga keseimbangan asam dan basa.
· Pembentukan struktur sel, jaringan
dan organ tubuh.
· Membantu penyerapan kalsium.
· Karbohidrat beratom C lima buah
(ribose) merupakan komponen asam inti yang amat penting dalam pewarisan sifat
(DNA-RNA)
· Membantu pengeluaran feses :
karbohidrat membantu mengeluarkan feses dengan cara mengatur peristaltic usus
dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur
peristaltic usus. Sedangakn hemiselulosa dan pectin mampu menyerap banyak air
dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisi makanan yang akan
dikeluarkan.
Proses yang terjadi
sejak makan sampai karbohidrat bisa bermanfaat sebagai sumber energi bagi tubuh
Pada
proses pencernaan, karbohidrat mengalami hidrolisis, baik di mulut, lambung,
maupun usus. Hasil akhir proses pencernaan karbohidrat ini ialah glukosa,
fruktosa, dan manosa serta monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa ini kemudian
diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah. Dalam sel-sel
tubuh karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses inilah yang mempunyai
peranan penting dalam dalam tubuh kita (proses metabolisme).
Makanan
yang telah dicerna di dalam lambung berupa campuran yang kental. Campuran ini
secara berkala dikeluarkan dari lambung dan masuk ke dalam duodenum
melalui suatu katup pengatur, yaitu katup pilorus. Ada dua organ tubuh yang
mempunyai peranan penting, yaitu pankreas, empedu dan usus sendiri. Cairan yang
dikeluarkan oleh pankreas dan empedu mempunyai sifat basa dan ini merupakan
syarat bekerjanya enzim-enzim yang menjadi katalis dalam proses pencernaan
makanan daam usus.
Pancreas
memproduksi dan mengeluarkan cairan pankreas ke dalam duodenum oleh
adanya ransanagn hormon. Hormon ini adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh
jaringan tertentu dan beredar dalam tubuh melalui peredaran darah. Masuknya
campuran makanan yang bersifat basa ke dalam duodenum menyebabkan duodenum
memproduksi hormon yang disalurkan oleh darah ke pankreas, hati dan empedu.
Hormon inilah yang merangsang terbentuknya cairan pankreas dan cairan empedu.
Cairan
empedu dibuat dalam hati dan disimpan dalam kantung empedu pada saat tidak
digunakan. Cairan usus dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn
dengan pengaruh dari enterokinin. Cairan usus mengandung enzim-enzim yang
penting dlam proses pencernaan maknanan, seperti karbohidrase, yaitu enzim
pemecah karbohidrat. Enzim yang terdapat dalam cairan usus ialah maltase,
sukrase dan laktase.
Proses Glikolisis dan
Berbagai Enzim yang Berperan di dalamnya
Glikolisis
tetjadi di dalam sitoplasma secara anaerob. Terjadi 11 reaksi yang berurutan
dan dikatalisasi oleh enzim yang dapat larut dalam sitosol (12 pada ragi), 2
koenzim (ATP dan NAD).
Skema proses glokolisis
secara sederhana :
Glukosa


Energi
2 – piruvat

C
– C – C asam laktat

CO2 dan H2O
Pada awal glikolisis dibutuhkan energi yang berasal dari 2 mol ATP,
yang pertama untuk mengikat glukosa sehingga menghasilkan glukosa 6-fosfat yang
kemudian diubah menjadi fruktosa 6-fosfat. ATP yang kedua digunakan untuk
mengubah fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-fosfat. Fruktosa 1,6-fosfat
kemudian diubah menjadi dua ikatan tiga karbon yaitu gliseraldehida-3-fosfat
dan dihidroksiaseton fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat mudah berubah menjadi
gliseraldehida-3-fosfat sehingga terbentuk dua molekul gliseraldehida-3-fosfat,
kecuali bila dibutuhkan untuk membentuk gliserol. Selanjutnya reaksi yang
terjadi secara bertahap adalah dibentuknya asam 1,3-difosfogliserat, asam
3-fosfogliserat, asam fosfoenol piruvat, dan akhirnya piruvat.
Siklus
Krebs dan Berbagai Enzim yang Berperan di dalamnya
Siklus
krebs merupakan kelanjutan dari glikolisis untuk menghasilkan energi. Siklus
krebs digunakan sel-sel untuk mengubah dua atom karbon yang terikat pada asetil
KoA menjadi dua molekul karbon dioksida, membebaskan koenzim A untuk digunakan
kembali, dan memindahkan energi yang dihasilkan kedalam senyawa-senyawa lain,
yaitu NADH, FADH2, dan GTP. Siklus krebs berfungsi untuk mengubah senyawa
6-karbon asam sitrat kembali menjadi senyawa 4-karbon oksaloasetat melalui
serentetan reaksi.
Skema
siklus krebs secara sederhana :
|
|
|
C – C – C
C – C – C
|



2 CO2
NADH
NAD+
2 ADP
2 ATP
C – C – KoA
C – C – KoA


NADH
|
Sitrat
C – C – C –
C – C - C
Oksaloasetat
C – C – C –
C
CO2
NADH
CO2
NADH
GTP
FADH2

Mekanisme tubuh
menjaga agar glikolisis dan siklus krebs terus berlangsung, walaupun manusia
berpuasa lebih dari 5 jam :
Dalam keadaan berpuasa,
kadar glukosa dalam darah dapat menurun, kadar insulin menurun dan kadar
glukagon meningkat. Hal ini berawal dari fruktosa dan galaktosa yang diubah
menjadi glukosa kemudian didalam hati diubah menjadi glikogen.
Perubahan glukosa menjadi
glikogen merupakan usaha tubuh untuk menjaga keseimbangan gula darah. Tubuh
hanya dapat menyimpan glikogen sebanyak 108 gram dalam hati dan 125 gram dalam
otot. Selama puasa terjadi perubahan hormon yang menyebabkan hati menguraikan
glikogen melalui glukoneogenesis dan membentuk glukosa, sehingga pada glukosa
darah dapat dipertahankan. Enzim yang berperan dalam glukoneogenesis, tetapi
tidak berperan dalam glikolisis menjadi aktif dalam keadaan puasa.
Perubahan hormon selama
puasa merangsang penguraian triasil gliserol jaringan adipose. Akibatnya
terjadi pelepasan asam lemak dan gliserol ke dalam darah. Asam lemak menjadi
bahan bakar utama dalam tubuh dan dioksidasi menjadi CO2 dan H2O
oleh berbagai jaringan, sehingga dapat mengurangi pemakaian glukosa. Pada saat
gula naik akan disimpan dihati dan di otot kemudian menjadi proses glikogenesis
(penurunan kadar glukosa), untuk proses glikolisis dan krebs tubuh menga,bil
cadangan glikogen di hati, bila hati kehabisan, maka jaringan lemak akan
dirombak (terjadi glukoneogenesis).
Perhitungan bahwa tiap
1 mol glukosa akan menghasilkan 36 mol ATP bagi tubuh :
Reaksi
|
koenzim
|
Jumlah ATP/mol
glukosa
|
Pemindahan elektron
|
|
|
3 fosfogliseroldehida →
1-3 -difosfogliserat
|
NAD
|
4
|
Piruvat → asetil KoA
|
NAD
|
6
|
Isositrat → α
ketoglutarat
|
NADP
|
6
|
α ketoglutarat →
suksinil KoA
|
NAD
|
6
|
Suksinat → fumarat
|
FAD
|
4
|
Malat → okasalo asetat
|
NAD
|
6
|
Tingkat substrat
|
|
|
1-3-difosfogliserat →
3-fosfogliserat
|
|
2
|
Fosfoenol piruvat →
piruvat
|
|
2
|
Suksinil KoA → suksinat
|
|
2
|
Jumlah
|
|
38
|
Digunakan untuk
fosforilasi glukosa
|
|
-2
|
Jumlah bersih
|
|
36
|
Jadi, 1 mol glukosa akan
menghasilkan 36 mol ATP dalam tubuh
KARBOHIDRAT 2
Proses bagaimana
karbohidrat dapat berfungsi sebagai:
- Detoksifikasi
- Struktur sel (glikolipid dan glikoprotein)
- Menjaga keseimbangan asam dan basa
1. Detoksifikasi
Oksidasi glukosa menghasilkan asam glukorat, asam glukarot dan asam
glukuronat. Asam glukuronat dapat mengikat senyawa yang membahayakan bagi tubuh
atau bersifat racun. Dengan cara mengikat, senyawa ini dapat dikurangi daya
racunnya dan mudah dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Proses inilah
yang disebut detoksifikasi sebagai fungsi dari karbohidrat
2. Stuktur sel
Glikolipid termasuk ke dalam sfingolipid dan merupakan turunan lemak
sfingosin. Sfingolipid ini mencakup serebrosida dan gangliosida. Sfingolipid di
bentuk dalam kompleks golgi. Komponen lemaknya menjadi bagian membran vesikel
sekretorik yang menonjol dari permukaan trans komplek golgi. Setelah membran
vesikel berfusi dengan membran sel, komponen lemak pada glikolipid tetap berada
di membran sel lapisan luar dan komponen karbohidrat menonjol ke ruang sel.
Bagian protein pada glikoprotein di sintesis di retikulum endoplasma.
Rantai karbohidrat melekat ke protein dalam lumen retikulum
endoplasma dan komleks golgi. UDP-gula dalam prekusor untuk penambahan 4 dari 7
gula yang sering ditemukan pada glikoprotein, glukosa, galaktosa, N-asetil
glukosamin dan N-asetilgalaktosiamin. GDP-glukosa adalah prekusor untuk
penambahan manosa dan L-fruktosa, CMP-NaNa adalah prekusor untuk NaNa sewaktu
glikoprotein bergerak dari RE melintas kompleks golgi, terjadi pemindahan dan
penambahan gula.
3. Keseimbangan asam dan basa
Menjaga keseimbangan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak
demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam
larutan basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida
ini ada dalam keadaan seimbang. Demikian pula apabila di larutkan itu fruktosa
dan manosa. Keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi
ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Brum Van eckenstein yang berlangsung
melalui proses enolisasi.
1) H – C = O HO – C – H HO – CH2 HO – C – H O = C = H
2) H – C – OH C – OH C = O HO – C HO
– C – H
3) H – C – H HO – C – H HO – C – H HO
– C – H HO – C - H
4) H – C – OH H – C – OH H – C – OH H
– C – OH H – C – OH
5) H – C – OH H – C – OH H – C – OH H
– C – OH H – C – OH
6) CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH
D-glukosa Trans-enediol
D-fruktosa sis-enediol D-manosa
Tampak dari glukosa, fruktosa, dan manosa terdapat kesamaan posisi
gugus – OH dan atom H pada atom karbon No 3, 4, 5
Yang
terjadi pada fruktosa dan galaktosa setelah diserap dalam usus halus :
Pada fruktosa yang diserap usus di metabolisme melalui perubahan
menjadi zat antara glikolisis. Pada langkah pertama fruktosa di fosforilasi
oleh fruktokinase menjadi fruktosa 1-fosfat menjadi dihidroksiaseton fosfat dan
gliseraldehid. Selanjutnya gliseraldehida mengalami fosforilasi oleh triosa
kinase menjadi gliseraldehida 3. Di hati dihidroksiaseton fosfat dan
gliseraldehida 3-fosfat di ubah menjadi glukosa 6-fosfat (melalui
glukoneogenesis) dan di bebaskan ke darah sebagai glukosa atau di ubah menjadi
glikogen.
Galaktosa di metabolisme melalui foforilasi setelah diserap oleh
usus menjadi galaktosa 1-fosfat lalu perubahan menjadi UDP-galaktosa dan
glukosa 1-fosfat. UDP galaktosa kemudian diubah menjadi UDP glukosa oleh UDP
glukosa epimerase. Hasil bersih urutan reaksi ini adalah bahwa galaktosa diubah
menjadi glukosa 1-fosfat
(1)
Galaktosa + ATP galaktokinase galaktosa
1-fofat + ADP

(2)
Galaktosa 1-fosfat + UDP-glukosa galaktosa
1-puridililtransferase UDP-glukosa + glukosa 1-fosfat

(3)

UDP-glukosa UDP-glukosa epimerase UDP-glukosa


Persamaan
bersih

Bila fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa atau glikogen
maka akan mudah atau dapat digunakan dalam siklus glikolisis maupun siklus
krebs.
Mengenai
jalur pentosa fosfat :
Jalur pentosa fosfat adalah suatu proses multisiklik dimana 3
molekul glukosa 6-fosfat memberikan 3 molekul CO2 dan tiga
residu 5- karbon. Hasil yang terakhir ini akan disusun kembali untuk
menghasilkan kembali 2 molekul glukosa 6 fosfat dan satu molekul zat antara
glikolitik, yaitu gliseraldehid 3 fosfat. Karena 2 molekul gliseraldehida 3
fosfat dapat menghasilkan kembali glukosa 6-fosfat, maka glukosa dapat
teroksidasi sekuruhnya melalui lintasan (jalur) ini.

rangkaian reaksi pada jalur pentosa fosfat
terbagi 2 fase
1) Oksidatif
Dihasilkannya
NADPH melalui reaksi oksidasi

2) non oksidatif
Dihasilkannya
prekursor ribosa

Mengenai
fungsi glikoprotein, glikolipid dan proteoglikan :
Fungsi
glikoprotein :
1. Sebagian besar protein dalam darah adalah glikoprotein yang
berfungsi sebagai hormon, antibodi, enzim (termasuk yang berperan dalam
pembekuan darah) dan sebagai komponen struktur matriks ekstra sel.
2. Glikoprotein yang mengalami segregasi dalam lisosom tempat
glikoprotein tersebut berfungsi sebagai enzim lisosom yang menguraikan berbagai
jenis bahan intrasel dan ekstrasel.
3. Terbebtuknya glikoprotein lain seperti protein sekretorik, tetapi
bagian hidrofobik protein tetap melekat ke membran sel sedangkan karbohidrat
menonjol ke dalam ruang ekstra sel. Glikoprotein ini berfungsi sebagai reseptor
bagi senyawa seperti hormon, sebagai protein transpor, dan sebagai tempat
pengenalan sel ke sel dan perlekatan sel.
Fungsi
glikolipid :
1. Berperan dalam komunikasi antar sel
2. Oligosakarida yang komposisinya identik terdapat pada glikolipid dan
glikoprotein yang berhubungan dengan membran sel, tempat oligosakarida tersebut
berfungsi sebagai faktor pengenal sel. Misalnya: residu karbohidrat dalam
oligosakarida ini adalah antigen golongan darah ABO.
Fungsi
proteoglikan ;
1. Setelah di bentuk, proteoglikan di sekresikan dari sel, dengan
demikian proteoglikan berfungsi di luar sel.
2. Karena rantai-rantai glikosaminoglikan yang panjang dan bermuatan
negatif saling tolak-menolak, proteoglikan menempati tempat yang sangat luas
dan berfungsi sebagai saringan molekular, menentukan substansi mana yang akan
mendekati dan meninggalkan sel.
3. Sifat proteoglikan juga dapat berperan menghasilkan kekenyalan pada
substansi seperti tulang rawan, sehingga substansi tersebut dapat mengalami
kompresi dan reekspansi.
LIPID 1
Bentuk
lipid apa saja yang didapatkan dari makanan, bagaimana proses pencernaan dan
dalam bentuk apa saja lipid di absorpsi usus :
- Lipid sederhana
Termasuk
lemak, lilin, dan minyak, tersusun atas trigliseraldehid (1 gliserol + 3 as.
Lemak) yang mengandung gugus C – H – O.
- Lipid gabungan
Termasuk
fosfolipid, serebrospida, fosfotid dan lipoprotein. Lipid ini gabungan antara
lipid sederhana dan lipid asli.
a. Fosfolipid
Komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang berlebihan.
b. Fosfotid
Dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin dan
fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh.
c. Lipoprotein
Lemak yang mengandung unsur Nitrogen (N), berperan dalam
pengangkutan beberapa jenis zat makanan dan saluran pencernaan ke seluruh sel
atau jaringan tubuh yang membutuhkan.
- Derivat lipid
a. Asam lemak
Asam lemak jenuh : as. Palmilat, as. Lindeat, as. Kinolenat
Asam lemak tidak jenuh: as. Oleat, as. Linoleat, as. Lenolenat
b. Sterol
Komponen hormon dan vitamin
c. Kolestrol
Bahan utama untuk mensintesis empedu, as. Kholat.
Proses
pencernaan:
Pencernaan
lemak terjadi di usus. Dalam usus, lemak di ubah dalam bentuk emulsi, sehingga
mudah berhubungan dengan enzim steapsin dalam pankreas. Hasil akhir proses
pencernaan lemak adalah asam lemak, gliserol, monogliserida, digliserida serta
sisa trigliserida. Pengeluaran cairan pankreas dirangsang oleh hormon sekretin
dan pankreoenzim. Lemak yang keluar dari lambung masuk ke dalam usus merangsang
pengeluaran hormon kolesistokinin yang pada gilirannya menyebabkan kantung empedu
berkontraksi hingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam doudenum.
Lipid
lain yang dapat terhidrolisis oleh cairan pankreas antara lain adalah lesitin
oleh fosfolipase, fosfotase dan esterase, ester kolesterol oleh kolesterol
esterase di hidrolisis menjadi kolesterol dan asam lemak. Pada waktu asam lemak
dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus, mereka
diubah kembali (resintesis) menjadi lemak atau trigliserida. Lemak yang terjadi
ini berbentuk partikel-partikel kecil yang disebut kilomikron dan di bawa ke
dalam darah melalui cairan limfe.
Mekanisme
transpor lemak ke hati dan ke seluruh tubuh :

Diserap





jaringan tubuh hati otot
Dalam usus lipid yang diserap yaitu 2 monoasil gliserol dan asam
lemak. Pada waktu monoasil gliserol dan asam lemak di absorpsi melalui sel-sel
mukosa pada dinding usus, keduanya diubah kembali (resintesis) menjadi
trigliserida. Lemak yang terjadi ini berbentuk partikel-partikel kecil yang
disebut kilomikron dan dibawa ke dalam darah (albumin) menuju ke hati, otot
serta jaringan tubuh. Dengan adanya lemak di dalam darah maka lemak akan
beredar ke seluruh jaringan tubuh.
Bagaimana
pengaturan integrasi metabolisme lemak dan karbohidrat dalam menghasilkan
energi bagi tubuh :









Otot (CO2 + H2O)
1) Jelaskan pembentukan dan penggunaan keton?





asetil
KoA D 3 hidroksibutir
atdehidrogenase




NAD+ H+
D3 hidroksi butirat aseton
Ikut sertanya asetil KoA dalam siklus krebs tergantung dari
ketersediaannya asam oksaloasetat dan konsentrasi karbohidrat, tapi dalam
keadaan puasa asam oksaloasetat diubah menjadi glukosa, sehingga tidak memasuki
siklus krebs.
Penggunaan
keton:
- hati memperoleh energi yang diperlukan untuk menjalankan proses
seperti glukoneogenesis, dengan hanya melakukan oksidasi parsial asam lemak.
- Jaringan yang lain menggunakan badan keton sebagai bahan bakar
- Selama kelaparan, otak dapat mengoksidasi badan keton menurunkan
kebutuhannya akan glukosa.
- Asam asetoasetat dapat diubah (digunakan) sebagai sumber energi.
Pembentukan keton tidak melalui siklus krebs.
Bagaimana
proses terbentuknya asetil KoA dari asam lemak jenuh dan tidak jenuh, yang
berantai genap dan ganjil :
Pembentukan
asetil KoA rantai genap dan jenuh
§ Ada empat langkah pada oksidasi β, keempat langkah
tersebut menghasilkan FAD (2H), NADH dan asetil KoA. Oksidasi ini diulang
sampai semua karbon pada asetil lemak rantai genap linear KoA diubah menjadi
asetil KoA.
§ Setiap rangkaian reaksi menyebabkan pemendekan
rantai sebesar 2 atom karbon yang dibebaskan sebagai asetil KoA.
§ Oksidasi β terjadi di matriks mitokondria.
§ Langkah- langkah pada oksidasi β :
v Pembentukan asetil KoA rantai ganjil
§ Asam lemak rantai ganjil mengalami oksidasi β
menghasilkan asetil KoA sampai spiral terakhir, sewaktu masih tersisa 5 karbon
pada asil lemak KoA.
§ Asil lemak KoA yang mengandung 5 karbon diputus
oleh tiolase menghasilkan asetil KoA dan lemak 3-karbon KoA, propionil KoA.
§ Propionil KoA diubah menjadi suksinil KoA, yang
kemudian memasuki siklus krebs.
v Pembentukan asetil KoA dari asam lemak tidak jenuh
§ Ikatan rangkap harus dipindahkan keposisi yang
tepat sehingga oksidasi β dapat terjadi.
§ Ada 2 jenis oksidasi β pada asam lemak tidak
jenuh:
a) Oksidasi
β asam lemak monounsaturated
Keterangan:
ü Oksidasi β terjadi sampai ikatan rangkap terletak
antara karbon 3 dan 4.
ü Isomerase memindahkan ikatan rangkap sehingga
terletak antara karbon α dan karbon β (karbo 2 dan 3) dalam konfigurasi trans.
ü Oksidasi β berlangsung dilangkah kedua, melewatkan
langkah pertama, karena ada ikatan rangkap dalam konfigurasi yang sesuai.
b) Oksidasi
β asam lemak poliunsaturated
Keterangan:
ü Mengalami oksidasi β sampai satu ikatan rangkap
terletak antara karbon 3 dan 4 dan ikatan rangkap lain terletak antara karbon 6
dan 7.
ü Isomerase menggeser ikatan rangkap 3,4 menjadi
posisi 2,3 trans dan berlangsung satu spiral oksidasi β.
ü Kedua ikatan rangkap diubah menjadi satu ikatan
rangkap antara 3 dan 4 dalam konfigurasi trans.
ü Isomerase memindahkan ikatan rangkap tersebut
keposisi 2,3-trans dan oksidasi β dapat berjalan kembali.
Lemak
di alam dapat mengalami oksidasi. Apakah lemak dalam tubuh juga mengalami
autooksidasi ? Prosesnya dan bagaimana mencegahnya :
Lemak dalam tubuh dapat mengalami autooksidasi radikal bebas yang
disebabkan oleh spesies oksigen reaktif.
v Asam lemak utama yang dapat mengalami peroksidasi
lemak dalam membran sel adalah asam lemak poliunsaturated yang menyebabkan
degradasi lemak.
v Proses terjadinya outooksidasi / peroksidasi lemak
yang merupakan reaksi berantai radikal bebas:
Keterangan:
§ Peroksidasi lemak dicetuskan oleh senyawa radikal
bebas (misalnya radikal hidroksil) yang mengekstrasi sebuah hidrogen dari lemak
poliunsaturated (LH) membentuk suatu radikal lemak (L*).
§ Reaksi berantai radikal bebas diperluas oleh
penambahan O2 membentuk radikal peroksi lemak (LOO*) dan peroksida
lemak (LOOH).
§ Penyusunan ulang elektron tunggal menyebabkan
lemak mengalami degradasi. Malondialdehida, salah satu senyawa yang terbentuk
larut dan dapat dijumpai dalam darah.
v Outooksidasi dapat dihentikan oleh antioksidan
untk mengelurkan spesies oksigen reaktif.
v Adapun mekanisme pertahanannya adalah mengacu
kepada pemisahan spesies dan tempat yang terlibat dalam pembentukan spesies
oksigen reaktif dari bagian sel lainnya.
v Salah satu antioksidan adalah vitamin E
(tokoferol) yang berfungsi sebagai pelindung terhadap perioksidasi lemak di
dalam membran.
Keterangan :
Vitamin E menghentikan peroksidasi lemak radikal bebas dengan memberikan
elektron tunggal untuk membentuk tokoferolkuinon yang stabil dan teroksidasi
sempurna.
Proses terbentuknya asam lemak dari
asetil KoA :
§ Asam lemak dibentuk apabila tejadi
kelebihan kalori dalam makanan.
§ Sumber karbon utama untuk
pembentukan asam lemak adalah karbohidrat.
§ Pembentukan asam lemak terjadi di
sitosol terutama terjadi di sel hati.
§ Proses pembentukan asam lemak dari
asetil KoA :
Perubahan Glukosa Menjadi Asetil KoA di Sitosol
- Glukosa diubah menjadi piruvat lewat proses glikolisis
- Piruvat diubah menjadi asetil KoA oleh piruvat dehidrogenase dan OAA oleh piruvat karboksilase
- OAA dan asetil KoA bergabung membentuk sitrat, melewati membran mitokondria masuk kedalam sitosol
- Didalam sitosol sitrat diurai kembali menjadi OAA dan asetil KoA oleh sitrat liase.
Perubahan asetil KoA menjadi malonil KoA
- Untuk membentuk malonil KoA, terjadi penambahan sebuah gugus karboksil ke asetil KoA oleh asetil KoA Karboksilase dalam suatu reaksi yang memerlukan ATP dan biotin.
- Malonil KoA berfungsi sebagai donor antara unit 2-karbon untuk ditambahkan kerantai asam lemak yang sedang tumbuh pada kompleks asam lemak sintase.
Kompleks asam lemak sintase
- Asam lemak sintase adalah enzim besar yang terdiri dari dua dimer identik, yang terangkai dalam susunan kepala ke ekor sehingga gugus fosfapanteteinil sulfhidril dan gugus sisteinil sulfhidril bergandengan erat.
- Asam lemak sintase secara sekuensial menambahkan 2-karbon dari malonil KoA ke rantai asil lemak yang sedang tumbuh untuk membentuk Palmitat.
- Palmitat diperpanjang dan mengalami desaturasi untuk menghasilkan bermacam-macam asam lemak.
- Di hati, palmitat dan asam lemak lain yang baru disintesis diubah menjadi triasilgliserol yang terkemas dalam VLDL untuk disekresi.
Pemanjangan asam lemak
- Terjadi pengaktifan palmitat sehingga terbentuk palmitoil KoA
- Palmitoil KoA dan asam lemak rantai panjang lainnya diperpanjang setiap kali dengan 2 karbon yang berasal dari malonil KoA yang terjadi didalam retikulum endoplasma
- Palmitoil KoA (C16) diperpanjang membentuk stearoil KoA (C22 sampai C24).
- Asam lemak juga dapat diperpanjang dengan menggunakan 2 sumber atom karbon dari asetil KoA yang terjadi di dalam mitokondria.
- Pada setiap pemanjangan asam lemak dibutuhkan NADPH sebagai sumber energi.
Desaturasi Asam Lemak
- Melibatkan proses yang memerlukan oksigen molekuler (O2), NADH dan Sitokrom, yang berlangsung didalam retikulum endoplasma.
- Enzim desaturase hanya dapat menempatkan ikatan rangkap antara karbon 10 dan karbon-ω.
- Terjadi penempatan sebuah ikatan rangkap antara karbon 9 dan 10 dalam pengubahan asam palmitat menjadi asam palmitoleat dan asam stearat menjadi asam oleat.
- Asam lemak polyunsaturated yaitu asam lemak ω6 dan asam lemak ω3 yang mengandung asam linoleat dan asam α-linoleat diperlukan untuk sintesis eikosanoid dan prostaglandin.
Proses Terbentuknya
Trigliserida/Triasilgliserol dari Asam Lemak dan Gliserol :
asam
lemak yang dibentuk dalam sel atau diperoleh dari makanan digunakan untuk
membentuk trigliserida dan gliserolfosfolipid serta spingolipid. Trigliserida
tidak disimpan di hati, tapi dikemas bersama apoprotein dan lemak lain dalam
VLDL lalu disekresikan dalam darah.
Dalam
kapiler berbagai jaringan, LPL mencerna TG pada VLDL dan menghasilkan asam
lemak juga gliserol (pada bahasan transport lemak). Sebagian asam lemak diubah
menjadi TG dan disimpan dalam sel adipose yang dibebaskan saat puasa sebagai
bahan baker utama bagi tubuh.
Proses
pembentukan trigliserida :
Ø Di hati dan
jar. Adipose, TG dibentuk melalui jalur yang memiliki zat antara asam
fosfatidat. Gliserol 3-P dari hati dihasilkan melalui fosforilasi glisserol
oleh gliserolkinase atau reduksi dihidroksiaseton fosfat pada glikolisis.
Sedangkan jar. Adipose hanya menghasilkan gliserol 3-P dari glukosa melalui
dihidroksiaseton fosfat.
Ø Gliserol 3-P
bereaksi dengan ALKoA dan membentuk asam fosfatidat.
Ø Asam
fosfatidat berdefosforilasi menghasilkan diasilgliserol.
Ø Diasilgliserol
bereaksi dengan ALKoA lainnya membentuk trigliserida (TG).
Ø TG yang
dibentuk dalam RE halus hati, dikemas bersama kolesterol, fosfolipid dan
protein membentuk VLDL è diolah di kompleks golgi lalu disekresikan ke dalamoleh hati.
Residu AL dari TG disimpan dalam TG jar. Adipose.
Penggunaan Kolesterol dalam Tubuh :
§ Kolesterol
yang mengalir dalam darah berbentuk lipropotein
· Kolesterol
disintesis oleh hampir semua sel tubuh, terutama di sel hati dan usus
· Kolesterol terkemas dalam kilomikron
di usus dan dalam VLDL di hati
· Prekursor untuk sintesis kolesterol
adalah asetil KoA
· Pengontrol kecepatan sintesis
kolesterol:
· Kadar kolesterol intrasel yang
berasal dari lipoprotein darah
· Kadar glukagon dan insulin, kadar
glukagon↑ àmenghambat sintesis kolesterol, kadar insulin ↑ à
mempercepat sintesis kolesterol
2 Asetil KoA
2 Molekul asetil KoA di
sitososl berkondensasi membentuk asetoasetil KoA.
Asetoasetil KoA
Molekul asetil KoA
lainnya berikatan dengan asetoasetil KoA membentuk HMG-KoA
HMG KoA
HMG KoA dikonuersi
menjadi mevdonat pada sebuah proses reduktase 2 tahap oleh NHDPH.
Mevalonat
Mevalonat mengalami
fosforilasi oleh ATP untuk membentuk beberapa intermediet fosforilasi aktif.
Unit Isoprenoid
6 Unit Isoprenoid membentuk skualen.
Skualen (C30)
Skualen dikonveksi menjadi lnosterol dengan
mengalami siklisasi.
Lanosterol
Lanosterol dikonversi
menjadi kolesterol yang berlangsung di RE dan melibatkan perubahan pada inti
steroid serta rantai samping
Kolesterol
Berfungsi sebagai
komponen stebilisasi membran sel dan sebagai prokursor garam empedu serta
hormon steroid.
Kolesterol berfungsi sebagai :
§ komponen stabilisasi membran sel
§ sebagai
prekursor garam empedu
§ hormon
steroid
Proses pembentukan garam empedu dari
kolesterol :
- Kolesterol
terjadi penambahan sebuah gugus α-hidroksil kekarbon 7 (diisisi α pada cincin β)
- 7 α-hidroksikolesterol
- Reduksi ikatan
rangkap
- Terjadi hidroksil
tambahan.
ž Garam empedu dibentuk dihati dari kolesterol à melalui
reaksi hidroksilasi inti steroid dan memutus rantai sisi kolesterol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar